Nasehat Berharga "Jagalah Dirimu Pemuda-Pemudi Islam"


Blogger Templates Gallery

 

Beberapa saat setelah kajian Kitab At Tibyan Fii Adabi Hamaatil Qur’an selesai dilaksanakan, maka hajatku, aku tunaikan yakni mengunjungi saudaraku yang mulia Khadim Masjid Al Ashri, Abu Muhammad Al Ashri –hafidzahullahu ta’ala-, dua buah nasehat yang aku dapatkan dan semoga menjadi pelajaran bagi kita semuanya.

Nasehat pertama yang didapatkan kemarin, ketika berziarah ke Khadim Masjid Al Ashri
Abu Muhammad Al Ashri - hafidzahullahu ta’ala- berpesan untukku dan sekalian Ikhwan

Inti dari nasehat pertama itu ialah demikian –semoga Allah mengampuniku dari kesalahan-
Wahai saudaraku, aku ingin menasehatimu, sebuah perkara yang banyak dilalaikan oleh ikhwan dan akhwat yang sudah ngaji, jagalah dirimu dan pelajarilah apa yang menjadi perkara yang akan engkau hadapi di kemudian hari. Wahai saudaraku, aku banyak diajak bercerita oleh orang banyak, hal itu dilakukan di dunia maya ketika aku memegang akun sebuah stasiun pancar islami, banyak diantara ikhwan yang kecewa setelah menikah dengan seorang akhwat yang dulu ia kenal baik, santun, dll, ternyata aslinya tertampakkan setelah beberapa kali bersama, dan betapa banyak akhwat yang kemudian kecewa setelah menikah dengan ikhwan yang ia kira dulu baik, rajin ngaji, hafalannya bagus, ‘akhi,akhi banget lah’ mengetahui aslinya, wataknya sambil berkata” Ternyata Ikhwan atau fulan yang aku kenal dahulu tidak seperti yang aku kira.” Masya Allah,

Apa engkau faham yang aku katakan?, na’am jawabku, kemudian ia lanjutkan nasehatnya. Wahai saudaraku, ketahuilah jika kita menginginkan seorang istri yang shalihah, baik agamanya, tabiatnya, maka ingatlah! Ingatlah baik-baik! Perlakukanlah diri kita dahulu dengan sebaik-baiknya sebelum kita menginginkan cita-cita kita tadi. Jika engkau masih sibuk dengan maksiat yang sekarang menjadi kebiasaanmu, dan mungkin kebanyakan ikhwan, pertanyaannya apakah engkau suka jika istrimu nanti akan melakukan maksiat yang serupa yang dahulu pernah kita lakukan? Jawab!!
Atau jika kita menginginkan istri yang baik dan melahirkan generasi-generasi seperti Ar Rabi’atu Ar Ra’yi –rahimahullah- dan generasi terbaik lainnya, maka pilihlah istri yang memiliki hati, perilaku dan tabiat yang berhati-hati begitu pula jika saudariku ingin memiliki suami, seperti yang kita idam idamkan maka pertanyaannya tinggal dibalik saja, maksudnya jangan pernah mengangggap bahwa fitnah yang sekarang banyak mengintai pemuda-pemudi islam lalu engkau anggap sebagai kecil, jangan!. Ketahuilah wahai saudaraku dan saudariku yang mungkin membaca risalah ini, ciri-ciri calon istri dan suami yang baik adalah salah satunya ia mempergunakan nama, kehormatannya semata-mata hanya untuk menjaga dirinya dan hidayah yang sekarang ia genggam. Wahai saudaraku aku ingin berpesan, sukakah jika istrimu nanti jika engkau tinggal pergi, kemudain ia asyik chating dan mengomentari wallnya para ikhwan yang bukan mahram? Atau wahai istri-istri apakah engkau suka jika suamimu juga sibuk dengan mengomentari wallnya Facebook akhwat yang bukan mahram dengan berbagai alasan?
Dalam hati aku berbisik -Allahu Akbar. Semoga Allah menunjuki kita jalan yang lurus.-

Wahai saudaraku, ketahuilah bahwa jika ada seorang wanita yang memuji-muji terhadapmu sedangkan ia bukan mahrammu, jangan mudah engkau percaya meskipun ia kelihatannya baik, ikhlash dlsb, ketahuilah barangkali pujian itu bukan hanya untukmu. Bisa jadi ia juga sedang memuji ikhwan yang lainnya dengan pujian yang sama, dengan dalih yang macam macam, hm….apakah engkau tidak cemburu?? Ini belum menikah,syaikh... coba misalnya itu terjadi terhadap istrimu, atau bagi para istri itu terjadi pada suamimu, apakah rasa cemburumu tidak meledak-ledak??

Kesimpulan dari nasehat itu adalah, mungkin syaithan dan kawan-kawannya tidak akan menggoyang agama kita dengan kesyirikan atau kebid’ahan secara langsung, akan tetapi ia akan mengikis hidayah yang telah engkau letakkan dihatimu dengan pedang-pedang maksiat, sehingga hidayah dan al haq yang engkau genggam lama-lama terkikis dan hancur terpenggal.

Kemudian kita berbicara tentang sejarah tabi’in dan tentang hadist, hingga panjang dan menghasilkan nasehat yang kedua.
Nasehat yang kedua akan aku tulis dalam risalah yang lainnya.

Wasalallhu ‘ala nabiyyina muhammadin wa ‘ala aalihi wa shahbihi wasallam

-Selesai-

Ditulis ulang kemudian diketik
Oleh Khadim Al Ikhlash
Pada malam yang cerah 21 ramadhan 1430 H
Kira-kira setelah 2 hari terpendam di kepala

Di Masjid Al Ikhlash
-semoga Allah menurunkan berkahnya-

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2008 - Web Al Ikhlash - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Adiestudio - Dilectio Blogger Template | Gallery